Jumat, 25 April 2014

Hush, hush



 
Judul Buku : Hush, hush
Penulis : Becca Fitzpatrick
Penerbit : Ufuk Press
ISBN : 9786028224659
Halaman : 488 halaman
Penerjemah : Leinovar Bahfein
Desain sampul : Lucy Ruth Cummins
Rating: 3,5 out of 5 stars








Bagaimana perasaan kalian kalau sekelas dengan cowok ala model jins Levi’s? Kalau aku sih pastinya gak akan konsen sama pelajaran karena fokus mandangin dia dari kursi belakang xixi

Lain halnya dengan Nora Grey yang selalu fokus terhadap pelajaran di sekolah dan tidak pernah tertarik ataupun memikirkan cowok tertentu. Namun Patch membuatnya terhanyut dengan cara yang belum pernah dirasakannya, seolah ada besi magnet di antara mereka.

Patch Cipriano, memiliki fisik mengagumkan, seksi, macho, rambut dan mata hitam dengan senyum merayu yang mengundang bahaya. Di sisi lain, Patch adalah faktor X, dia tidak bisa dipahami, menakutkan  dan misterius. Kedatangannya tidak jauh berbeda dari awan yang menutup matahari, perlahan menggelapkan lanskap, membawa pertanda badai akan turun.

                || “Kau membuatku takut, dan aku tak yakin apakah kau baik untukku.”

                || “Aku bisa mengubah pikiranmu.”

Banyak kejadian aneh yang terjadi semenjak Patch menjadi partner Biologi Nora yang baru. Nora mengalami kejadian-kejadian mengerikan dan beberapa kali percobaan pembunuhan. Seseorang mengincar nyawanya, tapi untuk apa dan oleh siapa? Nora pun melakukan penyelidikan dan semua bukti mengarah kepada Patch sebagai pelaku teror tersebut.

|| “Aku tak akan membunuhmu, Nora. Aku tak membunuh orang yang penting buatku. Dan kau yang teratas.”

Dengan nyawanya sendiri sebagai taruhannya, siapa yang harus Nora percaya? Patch yang memikat namun berbahaya dan punya banyak rahasia. Atau orang-orang di sekitar Nora yang memperingatkan dirinya agar menjauh dari Patch.

Di bagian prolog, pembaca di ajak ke sebuah desa di Prancis tahun 1565. Seorang pemuda diberitahu bahwa ia adalah Nephilim, ras percampuran antara malaikat terbuang dan seorang manusia. Dan cerita pun beralih ke Coldwater, Maine ( USA ) pada masa sekarang.

Nora dan Vee Sky, dua sahabat yang bertolak belakang antara sifat dan fisik mereka masing-masing. Merasa bahwa ada ikatan tak kasat mata antara mereka dan bersumpah untuk menjaga ikatan tersebut seumur hidup. Sama-sama bertugas untuk eZine, semacam majalah atau koran sekolah, namun tidak dijelaskan lebih lanjut mengenai  eZine ini, dan saya pun mengambil kesimpulan sendiri bahwa eZine adalah sebuah blog harian di website sekolah.

Keberadaan Patch sendiri membawa alur cerita ke kisah cinta remaja di masa sekolah. Seorang cowok yang melakukan pendekatan dan misteriusnya tahu segala hal tentang Nora. Dikarenakan tugas Biologi dan kecurigaan Nora bahwa Patch membuntuti dirinya, Nora pun mulai melakukan beberapa penyelidikan. Dari mendatangi tempat bermain biliar dan poker, menggunakan penyamaran untuk mewawancarai rekan kerja Patch, sampai menyelinap ke ruang arsip sekolah untuk mendapatkan informasi tentang Patch.

Cerita berubah menjadi thriller saat sosok bertopeng ski muncul meneror Nora dan menyerang Vee. Nora berusaha mengungkap sosok dibalik topeng ski tersebut. Belum lagi penembakan terhadap seorang wanita tua yang memakai jaket dan topi Nora. Nyawa Nora terancam, siapa Patch sebenarnya dan mengapa dia mendekati Nora pun terungkap.

Inti dari cerita ini adalah pengorbanan, baik Patch maupun Nora masing-masing mengorbankan hal terpenting dalam hidup mereka, mengesampingkan diri sendiri dan memikirkan kebahagian orang yang paling berarti bagi mereka.

                || “Kalau aku mengorbankan darahku, kau akan mati.”

                || “Apa gunanya tubuh kalau aku tak bisa memilikimu.” 

Overall ceritanya seru dan aku suka banget sama tokoh Patch :) kelam, seksi, menggoda sekaligus berbahaya. Dan cara Patch pedekate sama Nora itu loh yang bikin burung-burung merpati mengepak-ngepakkan sayapnya dihatiku #eaa. Gimana ngga coba, bayangkan saja kalau kamu terkunci di toliet wanita dengan cowok macam Patch. Nih komentar seorang wanita tua kepada Nora setelah melihat Patch keluar dari toilet terkunci itu :


Sayang, kelihatannya dia licin seperti sabun. Seorang gadis akan berbusa-busa dengan sabun seperti itu.”

Tuh kan :3 cewek mana yang gak akan lumer dengan pesona Patch 'teehee'. Gak sabar untuk baca lanjutannya – Crescendo, karena Becca masih menyisakan pertanyaan besar. Bolehkah seorang malaikat mencintai manusia yang dilindunginya? Dan apakah Patch bisa lebih seksi lagi dari seri pertama ini *pikiran melayang kemana-mana.