Jumat, 22 Agustus 2014

Fenster Zum Sommer





Festival film German Cinema yang ketiga dibuka dengan manis oleh pemutaran film Fenster Zum Sommer yang berarti Summer Window pada tanggal 22 Agustus 2014 di Epicentrum XXI Jakarta. Film ini bercerita tentang seorang wanita bernama Juliane (Nina Hoss) yang mengalami perjalanan waktu kembali ke saat sebelum ia bertemu dengan kekasihnya August (Mark Waschke), dan sebelum kecelakaan tragis yang menyebabkan kematian sahabat Juliane yang bernama Emily (Fritzi Haberlandt).

Yang paling menarik perhatian saya di film ini adalah karakter Otto yang diperankan oleh Lasse Stadelmann. Otto adalah anak laki-laki Emily yang berumur tujuh tahun. Uniknya tokoh Otto tidak dimunculkan pada saat - kita sebut saja - siklus pertama kehidupan Juliane, Otto muncul di layar pada siklus kehidupan Juliane yang kedua - yaitu saat Juliane mengulangi kembali waktu yang pernah ia jalani sebelumnya. Karena panik dengan kejadian ajaib yang dialaminya, Juliane bercerita pada kekasihnya pada saat itu, Philipp (Lars Eidinger), bahwa ia sudah pernah menjalani semua ini. 

Ia bahkan bercerita pada Otto bahwa ia pernah melompati waktu kembali ke masa lalu, Otto pun bertanya apa yang dilakukan oleh Juliane saat tahu dirinya telah kembali ke waktu yang lampau. Juliane menjawab bahwa ia takut harus menjalani semua kejadian yang pernah ia alami sebelumnya. Otto kemudian berkata bahwa Juliane tidak harus menjalani semua dengan cara yang sama, ia bisa melakukannya dengan cara berbeda. Apalagi Juliane telah tahu kejadian masa depan, maka ia pun bisa merubah kejadian buruk yang akan terjadi di kemudian hari.

Film ini mengangkat tema takdir, segala kejadian yang sudah ditetapkan oleh Tuhan tidak dapat dirubah atau dicegah oleh manusia. Di film ini, Juliane pernah berkata bahwa ia telah melakukan kesalahan, oleh karena itu ia diminta untuk mengulangi kembali kehidupannya. Secara pribadi saya lebih suka berpikir bahwa kesalahan itu adalah Otto. Pada siklus pertama, Juliane tidak pernah dekat dengan Otto karena ia memang tidak suka dengan anak kecil dan tidak pernah mau mempunyai seorang anak. Saat Emily meninggal dunia, dimanakah Otto berada dan siapa yang mengasuhnya? Hal ini bahkan tidak pernah dijelaskan di film dan di buku (menurut perkataan Fritzi yang telah membaca bukunya). Dan ketika Juliane menjalani siklus keduanya, ia menjadi dekat dengan Otto, bahkan mengajak Otto untuk bertemu dengan kakek Juliane di Finlandia. Kematian Emily memang tidak dapat dihindarkan, tapi saya bisa bernapas lega di akhir cerita. Apabila di siklus pertama dapat dipastikan bahwa Juliane berakhir bahagia bersama August. Maka di siklus kedua ini, Juliane berakhir bahagia bersama August, dan juga Otto.

Everyone deserve to be happy, and children deserve to be happy more than the adults.