Kamis, 10 Januari 2013
Studio XXI EX pukul 19.30 dimulailah screening film Les Misérables
yang diadakan oleh UIP Indonesia, saya beruntung bisa mendapatkan dua tiket
gratis karena memenangkan kuis #LesMis via twitter. Berikut adalah tweet yang
membuat saya dan teman saya bisa nonton gratis :)
Saya ingin nonton #LesMis @UIPIndonesia karena
saya suka cerita klasik&saya mau denger papa Hugh Jackman nyanyi ♬ƪ(‾▿‾ ƪ)♪♡, Ratih Febiyanti
Dan ya, ternyata selain jago bertarung dengan cakar, Papa Hugh
Jackman juga jago nyanyi lohh >,<)/ kyaa gak sangka suaranya buagussss
>o<)b dan dalam film Les Misérables ini semua aktor dan aktrisnya menyanyikan
dialog-dialognya sendiri dan live! WOW, thats cool! Dan di film ini gak ada
satu aktor/aktris pun yang takut jelek, cz they totally acting here *o*)b si
cantik Anne rela mangkas rambutnya sampai hampir botak, dan beberapa kali saya
hampir gak kenalin Papa Hugh karena wajahnya tertutup lumpur dan entah apa dari
saluran got Paris. Jarang ada film klasik yang menggambarkan kaum miskin dengan
se-real ini, wajah yang kelaparan dan coreng moreng, rambut berantakan seperti
tak pernah mengenal sisir, baju compang-camping, lusuh dan kumal, make-up dan
pakaian yang mengerikan ala para pekerja seks komersial pada masa itu. Bukan
karena hemat budget atau gak ada make-up artis :D realitas yang disuguhkan
membuat film ini menjadi lebih berkualitas.
Les Misérables, fight, dream, hope, love. Yaapp perjuangan untuk
mewujudkan mimpi, harapan dan cinta. Bagaimana pun hidup adalah perjuangan, itu
sudah pasti. Dan dalam film ini Jean Valjean berjuang demi mimpi dan harapannya
akan kebebasan. Banyak sifat baik yang dapat dicontoh dari tokoh Jean, salah
satu sifat yang membuat saya kagum adalah kejujurannya. Dan setelah
kebenciannya hilang, Jean adalah sosok yang baik hati dan tidak menyimpan dendam. Dan
Jean bahagia, karena akhirnya ada seorang anak yang bisa dia cintai dan
mencintainya dengan penuh rasa percaya. Aaww thats my Papa. Perjuangan Fantine agar dapat
mengirim uang untuk putrinya. Kasih Ibu memang tak terhingga sepanjang masa :’(
love u mom. Perjuangan sekelompok pemuda Paris untuk mewujudkan revolusi bagi
Prancis. Walaupun mereka gagal dan mati, dan tidak ada rakyat yang membantu
saat pertempuran terjadi. Tragis memang :’( sayang banget si kecil Gavroche
dan cowok-cowok yang unyu itu harus mati. Belum lagi cinta bertepuk sebelah
tangannya Éponine yang membuat dia, perempuan satu-satunya di barisan barikade, mati :’( makanya
kalau tepuk tuh pake dua tangan atuh neng.
Selama menonton film ini, tak henti saya merinding dan
menangis. Bukan karena ada hantu atau sejenisnya :D tapi karena suara nyanyian para
aktor dan aktrisnya patut diacungi dua jempol. Saya dan cewek-cewek di barisan
bangku pojok kiri belakang, nangis-nangis sedih sesenggukkan karena ceritanya
yang menyayat hati. Tenang ini bukan film horror atau thriller, ada juga kok humor yang
disajikan oleh pasangan Thénardier. Jadi segala macam emosi anda akan diaduk selama 157 menit, adonan yang terbentuk setelahnya adalah "saya mau nonton lagi". Dan untuk akting yang total, empat jempol! Untuk itu saya harus meminjam jempol teman saya, Vira.
Many thanks to UIP Indonesia from me and my friend :) nanti ajak saya nonton lagi ya *kedipinmata (ʃƪ˘˘ﻬ)~♥
Tidak ada komentar:
Posting Komentar